MWJI Toolbar for Mafia Wars Game

Powered by Conduit

Callista

Foto saya
Impian, Sihir
Callista adalah seorang anak yang memiliki impian yang unik. Dia tinggal didalam dunianya sendiri yang menyediakan begitu banyak pertanyaan untuk menambah wawasannya

Senin, 16 Mei 2011

Conversation (sebuah intonasi yang keluar dari permainan lidah dalam kerongkongan kita)


Merangkai kata menjadi kalimat dan menyusunnya menjadi paragraf serta mengumpulkannya menjadi sebuah ulasan, merupakan suatu pekerjaan yang sulit menurut Callista.

Hem bagaimana bisa? kataku
Dengan lugas dia menjawab "kata itu adalah susunan huruf yang menjadi satu yang memiliki kandungan arti yang majemuk bisa saja berupa sebutan, sifat, pengganti seseorang atau sesuatu, atau bahkan menjadi keterangan"
Jadi??
"Dengan banyaknya kata dan beragam kandungannya, kita harus pandai merangkainya menjadi sebuah kaliamat yang berbobot dan memiliki sifat yang informativ". sambungnya
Lah bukankah banyak orang yang sukses dengan tulisannya bukankah kata-kata hanya sebuah permainan intonasi lidah dalam kerongkongan kenapa musti dipandang sulit, bantah ku
Anggap saja begini saya membuat kalimat "saya sangat lapar" dan "saya membutuhkan asupan energi agar dapat menggerakkan semua indraku" bukankah kedua kalimat itu memiliki subtansi yang sama tapi saat di ucapkan akan sangat berbeda, nah di situlah kehebatan rangkaian kata yang memiliki makna saling terkait dan menghidupi, bukankah begitu?? balas Callista
Hem memang benar yang anda sebutkan sangat berbeda bahkan tapi apa kegunaan rangkaian kata tersebut ika kita dapat mengatakannya secara tepat sasaran tampah musti berbelit-belit dalam lingkaran sair, bukankah lebih pendek kata lebih mempermudah kita dalam memahaminya??
Perbedaannya terletak dari psikologi verbal kita, kau bisa saja berkata "saya sangat lapar" kepada orang lain dan bisa saja orang lain itu cepat menangkap maksud anda tapi riak rasa yang timbul antara kau dan oranglain sebagai objek dapat berdampak negatif. Orang akan sangat mudah untuk tersinggung saat kau menggunakan bahasa tampa estetika sama sekali, benar memang tapi kurang baik tuk dilakukan.
Begitulah Callista memandang sebuah intonasi yang keluar dari permainan lidah dalam kerongkongan kita, atau bahkan hanya permainan "hayalan" dalam benak terdalam kita hanya untuk menegaskan keinginan kita kepada objek penderita secara lisan maupun tulisan. Jadi terserah pandangan kalian mengenai intonasi itu, Callista hanya mencoba menegaskan maksud dari perlakuannya terhadap objek penderitanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan meninggalkan komentar anda yang membangun agar callista dapat berimajinasi lebih tinggi